Konferensi PWI, Berebut Gengsi atau Menjaga Demokrasi?

Avatar Author

Solihin

Published - public Aug 12, 2025 - 04:45 17 Reads
Bagikan:
Konferensi PWI, Berebut Gengsi atau Menjaga Demokrasi?

Foto: Konferensi PWI, Berebut Gengsi atau Menjaga Demokrasi?

Oleh: Pranata Meksiko Lubuk Linggau,-(infolugas.com)-Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Lubuk Linggau, kembali menjadi sorotan publik. Hal biasa memang, sebab setiap kali bakal digelarnya konferensi, dipastikan selalu muncul banyak nama yang dinilai layak dan mencukupi syarat untuk menjadi calon kuat nakhoda baru.

Hingga hari ini saja, tercatat ada 7 nama yang dinilai cukup syarat untuk maju menjadi Ketua PWI Kota Lubuk Linggau. Memang baru ada satu nama santer, yakni Muhammad Minor. Tapi bukan tidak mungkin, 6 sisanya juga berminat menjadi pemimpin di rumah besar jurnalis tersebut.

Terlepas dari itu semua, ingatlah tujuan dibentuknya organisasi wartawan tertua di Indonesia ini, yakni adalah rumah besar para jurnalis, tempat menumbuhkan profesionalisme, menjaga kemerdekaan pers, dan membela kepentingan publik.

Memang bukan rahasia, kursi pimpinan PWI kerap dipandang strategis, karena memang menawarkan jejaring luas, akses ke para pemangku kebijakan dan prestise sosial yang tak sedikit.

Namun diharapkan juga, jangan sampai nantinya orientasi konferensi bergeser dari perjuangan pers, sehingga membuat konferensi PWI hanya menjadi perebutan gengsi dan kepentingan. Karena jika itu terjadi, dipastikan akan membuat citra PWI pun ikut tergerus.

Alasannya jelas, wartawan seharusnya berada di garis depan mengawal kebenaran, bukan terseret arus politik internal.

Mari kita jaga dan rawat bersama organisasi ini. Kita pastikan PWI tetap pada jati dirinya, yakni merawat idealisme, mengokohkan solidaritas profesi dan memastikan pers tetap merdeka.

Ingatlah, jika rumah wartawan terlalu gaduh, bagaimana mungkin bisa menjaga suara rakyat tetap jernih.