Lubuk Linggau, infolugas.com-Dibalik gerbang Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) Lubuk Linggau, disudut ruang kelas, ilmu yang seharusnya ditimba, namun justru luka menganga yang didapat, akibat perbuatan tak senonoh oknum guru, dengan inisial AM diduga telah melakukan perbuatan yang mencoreng dunia pendidikan, mencabuli siswanya sendiri.
 

Korban, sebut saja melati kini dirundung kesedihan yang mendalam. Senyum yang biasanya menghiasi wajah, kini berganti dengan trauma mendalam.

Bagaimana tidak, orang yang seharusnya menjadi panutan, justru menjadi mimpi buruk dalam kehidupannya.

AE, Pelaksana Tugas (PLT) Kepala SMPN Lubuk Linggau, dengan nada prihatin menjelaskan bahwa pihak sekolah telah menyerahkan kasus ini kepada pihak berwajib.
 

"Pelaku sudah diamankan tadi pagi," ujarnya saat diwawancarai awak media, Selasa (23/9/2015). 
 

Suasana di sekolah nampak berbeda dari biasanya. Aparat kepolisian, pegawai pemerintah mulai dari dinas Pendidikan sampai dengan inspektorat, bahkan komunitas guru dan awak media tampak ramai mewarnai halaman sekolah.

Wali Kota Lubuk Linggau, H. Rachmat Hidayat (Yoppy Karim), juga angkat bicara. Ia meminta semua pihak, terutama pengguna media sosial, untuk tidak menyebarluaskan identitas korban.

"Kita harus menjaga psikologisnya," tegasnya.

Sebuah pesan yang sangat penting, mengingat luka batin korban bisa semakin dalam jika identitasnya tersebar luas.
Namun, di balik imbauan tersebut, ada pesan lain kepada para siswi untuk tidak berlebihan dalam berhias diri saat bersekolah. 
 

Himbauan ini menjadi pengingat bagi kita semua, bahwa kejahatan bisa terjadi di mana saja, kapan saja, dan kepada siapa saja. Oleh karena itu, kita harus selalu waspada dan menjaga diri.
Kasus ini masih dalam penyelidikan intensif oleh Satreskrim Polres Lubuk Linggau.

Semoga air mata yang jatuh di SMPN Lubuk Linggau menjadi air mata terakhir, luka yang menganga segera sembuh dan dunia pendidikan kita menjadi lebih baik lagi.(*)